“Local Indigenous Functional Food’s Roles in The Era of Covid19 Pandemic: From Farm to Table” merupakan tema dari 3rd summer Course yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian kali ini. Summer Course ini berlangsung sejak tanggal 13 hingga 23 Juli secara daring. Perhelatan diikuti oleh kurang lebih 100 orang dari 15 negara, yaitu Belgia, Swedia, India, Jepang, Malaysia, Thailand, Taiwan, Mexico, Vietnam, Polandia, Jerman, Saudi Arabia, Republik Ekuador, Filipina, dan Indonesia. Para peserta berkesempatan untuk mengikuti pemaparan materi dari para ahli serta mengikuti virtual field trip dan community visit ke beberapa daerah di Indonesia.
Peserta dibagi ke dalam 8 kelompok yang anggotanya merupakan campuran dari berbagai negara. “Summer Course bukan hanya sekedar kelas saja, namun juga dapat teman baru dari negara lain, sehingga pastinya menambah skill. Senang bisa punya pengalaman mengesankan selama mengisi liburan semester.” Ucap Berliana (TPB UGM), salah satu peserta summer course. Selain itu, ada juga Rahman (TPB UGM) yang mengaku sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini, karena merupakan pengalaman berharga bisa kuliah dengan suasana internasional. Karena benar saja, selain peserta, para pengajar juga berasal dari berbagai negara seperti Prof. Unnikhrisnan Payyapallimanna dari India, Prof. Gerry Bodeker dari Inggris, Prof. Satoru Oishi dari Jepang, Dr. Roseanne Cablayan-Amongo dari Filipina, Prof. Dr. Rosnah Shamsudin dari Malaysia, dan Prof. Saskia van Ruth dari Belanda. Sedangkan pengajar dari Indonesia diantaranya Prof. Eni Harmayani, Prof. Lilik Soetiarso, Dr. Widiastuti Setyaningsih, Dr. Dwi Larasatie, dan Dr, Ngadisih.
Selama pembelajaran, para peserta diberikan materi dan tugas khusus dengan metode diskusi serta presentasi. Kegiatan ini dapat ditukarkan dengan kredit 3 SKS dengan sistem penilaian yang sama dengan kelas regular seperti kehadian dan keaktifan selama kelas berlangsung. Segala update kegiatan mengenai 3rd Food Summer Course FTP dapat diakses melalui http://ugm.id/SCFTP2021